Zainuddin Nafarin alias STC alias Zai, penemu antivirus lokal Smadav
ialah murid Sekolah Menegah Umum 2 Pahandut Palangka Raya, Kalimantan
Tengah kelas XI IA 1 yang menciptakan SmadAV di tahun
2006, Smadav
tercipta bukan karena ia cinta almamater, tapi karena awal mulanya
(secara tak sengaja) ia mengenal Visual Basic di laboratorium komputer
SMAN-2 Palangkaraya pada sekitar pertengahan tahun 2006. Lalu Zainuddin
Nafarin mulai mencoba untuk mempelajarinya, dan beberapa bulan setelah
itu lahirlah Smadav v1.0. Tetapi karena kesibukannya dalam mengikuti
Olimpiade
matematika,
akhirnya pengembangan SmadAV ditunda hingga diselesaikan pada tahun
2008. Smadav
pertama kali diciptakan di kota Palangkaraya, tapi lokasi
pengembangannya lebih banyak memakan tempat di daerah
Jogjakarta dikarenakan kesibukannya kuliah di
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada.
Zainuddin sendiri tidak berasal dari
Jawa,
Zainuddin sendiri asli dari Amuntai, Kalimantan Selatan, dan ia fasih
berbahasa banjar. Zainuddin tinggal di daerah pinggiran Kota
Palangkaraya, tepatnya di tengah daerah hutan rawa. Tapi kini hutan itu
sebagian besarnya sudah dibumihanguskan oleh api-api kebakaran hutan
yang mungkin disengaja oleh manusia, hutan rindang yang dulu kini tidak
terlihat lagi.
SmadAV mulai Zainuddin kembangkan sejak Oktober 2006 (waktu itu
Zainuddin Nafarin masih kelas XI atau 2 SMA). Sejak ada beberapa
temannya yang meminta Zainuddin agar membersihkan komputernya dari
virus-virus lokal yang menjengkelkan, padahal Zainuddin sendiri juga
masih cukup awam tentang virus lokal waktu itu. Ada 2 yang membuatnya
jengkel disini, pertama virus lokalnya sendiri. Kedua, Zainuddin Nafarin
harus datang ke rumah masing-masing teman Zainuddin Nafarin tersebut
untuk “membantu” membersihkan virus lokal di komputernya secara manual.
Karena hal inilah mau tidak mau harus mau agar teman Zainuddin Nafarin
tetap terbantu dan Zainuddin Nafarin tidak repot lagi, sejak saat itu
Zainuddin mulai mengembangkan aplikasi SmadAV.
Zainuddin Nafarin menamakannya SmadAV karena SMA Zainuddin Nafarin
adalah SMAN-2 Palangkaraya, biasa dipanggil Smada. Jadi, SmadAV=Smada+AV
(Smada Antivirus). Kenapa harus smada? Karena Zainuddin Nafarin baru
mulai mempelajari programming sejak awal kelas XI (sejak Zainuddin
Nafarin menemukan Visual Basic di lab Smada) dan bahkan Zainuddin
Nafarin baru punya komputer saat pertengahan kelas X.
Zainuddin Nafarin mengembangkan SmadAV sejak Oktober 2006, hingga
akhirnya berhenti di bulan Mei 2007 dan baru dimulai lagi sekarang.
dikarenakan pada Mei 2007 Zainuddin akan mengikuti Olimpiade Matematika
tingkat Provinsi waktu itu . Dan ia berpikir untuk sementara ia harus
berkonsentrasi terlebih dahulu ke Olimpiade. Tetapi karena Zainuddin
(kebetulan) lolos lagi sampai tingkat Nasional, mau tidak mau Zainuddin
tetap konsentrasi di Olimpiade sampai akhir Oktober 2007. Setelah
Olimpiade berakhir, lagi-lagi Zainuddin masih berpikir belum
memungkinkan untuk kembali mengembangkan SmadAV, dikarenakan waktu itu
Zainuddin kembali harus bersiap untuk menghadapi ujian nasional (karena
ia telah duduk di kelas XII). Zainuddin berpikir sejak awal, ia harus
bersiap-siap untuk belajar habis-habisan, karena bukan hanya untuk
menghadapi UN (yang banyaknya 6 mata pelajaran) tapi juga Tes Masuk
Universitas. Setelah semuanya berakhir dan (untungnya) Zainuddin bisa
diterima di UGM di Jurusan Matematika, Zainuddin Nafarin pikir saat
inilah waktu yang tepat untuk mengembangkan lagi SmadAV. Walaupun
sekarang Zainuddin Nafarin adalah mahasiswa dan hanyalah anak kost,
Zainuddin Nafarin akan mencoba semaksimum mungkin untuk mengembangkan
SmadAV.
Smadav memang sangat memerlukan biaya operasional, riset, hosting,
dan banyak biaya lainnya. Jadi tidak mungkin Smadav hanya mengandalkan
Smadav Free untuk terus berkembang. Smadav Pro juga bedanya tidak
terlalu banyak dengan Smadav Free Zainuddin Nafarin mohon Do’a dan
sedikit Donasi (Jika Anda merasa terbantu agar SmadAV terus maju.
Logo Smadav
Zainuddin Nafarin waktu itu hanya mencari objek yang paling
mengagumkan yang pernah ditemukan khususnya di bidang matematika. Dan
Zainuddin Nafarin putuskan impossible object ini sebagai icon Smadav
karena icon ini mengagumkan walaupun sangat simple. Sedangkan warna
hijau melambangkan kedamaian, itulah mengapa Smadav menggunakan warna
hijau untuk semua komponennya termasuk icon ini. Smadav selalu
menggunakan warna hijau karena kita Indonesia, paru-paru dunia.
Kantor Smadav
SmadAV tidak memiliki kantor resmi. SmadAV adalah hasil buah tangan
karya
mahasiswa
Universitas Gajah
Mada yang menetap di
Yogyakarta. Sedangkan seluruh anggota tim
merupakan sukarelawan yang berkumpul secara daring.
Forum Smadav
Forum Smadav dibuat oleh mas kambeeng tanggal
23 Maret
2009.
Jadi, tanggal 23 Maret 2011 forum Smadav genap berumur 2 tahun. Tujuan
awal dari didirikannya forum ini adalah untuk menyediakan pelayanan
pengguna dan tanya jawab lewat
forum. Forum
SmadAV juga tersedia bagi pengguna yang ingin melaporkan bug,
saran/kritik untuk SmadAV. Pada bulan
Agustus 2011, forum
SmadAV yaitu
smadaver.com tercatat memiliki 69.923
pengguna terdaftar. Sumber data:
Forum Smadav
Statistic Center.
Server
Server luar (Internasional) memang cenderung lebih murah daripada
server lokal (IIX). Khususnya untuk
Shared Hosting yang sangat
murah di luar negeri. Smadaver.com tidak memakai Shared Hosting, tapi
memakai VPS (Virtual Private Server) yang jauh lebih mahal dan lebih
stabil untuk forum yang cukup besar. Saat ini Server Smadav.net ada di
daxa Rp.2.500.000,-/bulan dan Server Smadaver.com dan viruslokal.com
menggunakan Virtual Private Server di Dreamhost, bayarnya antara
$50-$100 per bulan atau Rp.500.000,- /bulan (Rp6.000.000 - Rp12.000.000
per tahun). Jadi bisa melayani Smadaver dengan kecepatan semaksimum
mungkin.
Smadav
dibuat dengan Visual Basic
SmadAV dibuat menggunakan Visual Basic, tidak menggunakan Delphi,
C/C++ atau bahkan Assemby. Kenapa? Dari awal Zainuddin Nafarin sudah
terlanjur fokus pada Visual Basic dan juga akan membutuhkan waktu yang
cukup lama jika harus mengkonversi Source Code SmadAV (Lebih dari 10000
baris) dari Visual Basic ke bahasa pemrograman lainnya. Selain karena
Zainuddin Nafarin harus mempelajari ulang bahasa pemrograman baru
tersebut, Zainuddin Nafarin juga disini hanya sendiri dan tidak
mempunyai waktu yang banyak untuk mengembangkan SmadAV, karena Zainuddin
Nafarin juga harus memenuhi kewajiban Zainuddin Nafarin untuk kuliah
dan mendapatkan IP tinggi Kelebihan menggunakan Visual Basic , SmadAV
menjadi lebih mudah dan cepat untuk dikembangkan dibandingkan Bahasa
Pemrograman lainnya yang lebih rumit apalagi Assembly dan juga ukuran
File Exe SmadAV lebih kecil dibandingkan dengan Delphi. Kekurangannya
menggunakan Visual Basic, SmadAV memerlukan file MSVBVM60.DLL yang
sebenarnya memang selalu ada di sistem Platform Windows. “Jika file ini
dihapus oleh virus”, otomatis SmadAV dan semua aplikasi Visual Basic
lainnya tidak dapat dijalankan di komputer tersebut. Tapi, hal ini bisa
diatasi dengan mendownload file MSVBVM60.DLL dan meletakkannya satu
folder dengan SmadAV. Jadi tidak ada masalah. Smadav tidak pernah
memakai database untuk deteksi Virus VBS, semuanya total dengan
heuristik saja.
Rilis Smadav
Smadav menggunkan ribuan fungsi API, sedikit fungsi VB, sehingga
lebih cepet scanning-nya. Kecepatan rata-rata scanning-nya 100 file per
detik. Smadav hanya open-source untuk versi 1.7 dan 2.3, sebenarnya
sudah lama ada di *
viri.4shared.com. Pembagian Smadav
Release, yaitu:
Revisi Kecil : rev. 8.0.0 jadi rev 8.0.1 (revisi berkala dalam hitungan
hari)
Revisi Biasa : rev. 8.0 jadi rev. 8.1 (biasanya 2 minggu sekali)
Revisi Besar : rev. 8.5 jadi rev. 9.0 (biasanya 2 bulan sekali)
Kami biasanya mengetes versi beta dulu di Forum Smadav, jadi jika ada
user forum yang menemukan bug atau tidak setuju dengan suatu fitur
tertentu, tentu Smadav akan diperbaiki lagi. Jadi tidak benar end-user
yang kami jadikan tempat test Smadav. Tentu tidak mungkin kami menemukan
semua bug saat pengetesan Smadav beta di forum, jadi tidak menutup
kemungkinan masih ada bug yang ada di versi release Smadav.
Kami tidak menghalangi siapapun yang ingin mengkritik Smadav, karena
Smadav sangat terbuka dan masih memerlukan banyak perbaikan. Perlu
dicatat juga bahwa Smadav bukanlah program komersial/profit, Smadav
dibuat untuk riset dan penerapan ilmu Computer Science. Jadi, tidak ada
alasan untuk kami lebih mendahulukan kepentingan diri sendiri/kelompok
daripada penerapan ilmu Computer Science itu sendiri. Kami lebih
mendedikasikan Smadav untuk penerapan dan riset ilmu Computer Science di
Indonesia.